SELAMAT DATANG DI BLOG ROHIS SMAN 95 JAKARTA


Senin, 27 Juli 2009

Larangan Berlebih-lebihan dalam Berdo'a

0 komentar
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mughaffal bahwa ia pernah mendengar anaknya berdo'a, "Ya Allah jika aku masuk surga nanti, aku mohon kepada-Mu istana putih yang bertempat di sebelah kanan surga." Lalu Abdullah berkata, "Wahai anakku mintalah surga dan berlindunglah dari api neraka. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya akan ada satu kaum dari ummat ini yang berlebihan dalam bersuci dan berdo'a'," (Shahih, HR Abu Dawud [96] dan Ibnu Majah [3864]).

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a, ia berkata, Rasulullah saw. pernah bersabda, "Orang kikir adalah orang yang tidak mengucapkan shalawat kepadaku ketika ia mendengar namaku disebut," (Shahih, HR at-Tirmidzi [3546]).

Kandungan Bab:

1. Menerangkan adanya dosa bagi orang yang mendengar nama Rasulullah saw. disebut tetapi ia tidak mengucapkan shalawat. Ini berarti bahwa mengucapkan shalawat terhadap Rasulullah saw. hukumnya wajib. Sebab do'a Rasulullah saw. agar orang itu dihinakan, dijauhkan dari rahmat, atau disebut orang kikir dan kasar menunjukkan dosanya orang yang tidak bershalawat kepada beliau.
2. Mengucapkan shalawat dan salam terhadap Rasulullah saw. merupakan adab yang hukumnya sunnah muakkad dalam berdo'a, sebagaimana yang telah aku jelaskan dalam kitab an-Nubadzul Mustathaahah halaman 30-31.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 3/393-395.

sumber : alislamu.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...